Konda- Siswa-siswi kelas XI MAN 1 Konawe Selatan mengadakan kunjungan ke Perpustakaan Internasional Sulawesi Tenggara, Selasa-Rabu (26-27/02/24).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan dua kloter yang didampingi oleh lima guru pendamping.
Kepala MAN 1 Konawe Selatan, Ma’sud Achmad dalam pengarahannya menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut program apel literasi mingguan di madrasah.
“Membaca merupakan keterampilan utama agar menjadi siswa yang literat. Di Perpustakaan Internasional Sulawesi Tenggara banyak buku-buku literasi. Silahkan manfaatkan sebaik mungkin kegiatan ini untuk menemukan buku literasi agar apel literasi mingguan kita semakin berkualitas”ucap Ma’sud.
Kegiatan kunjungan perpustakaan ini bertujuan mengenalkan kepada siswa jenis koleksi yang ada di Perpustakaan Internasional Sulawesi Tenggara serta menumbuhkan budaya baca buku bagi siswa. Selain itu, kegiatan ini diharapkan kembali menyadarkan siswa maupun guru bahwa peran perpustakaan masih dibutuhkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan di tengah-tengah disrupsi informasi saat ini.
Salah satu guru pendamping, Roy Izen Mustakim mengatakan bahwa kegiatan yang bertujuan untuk membudayakan siswa berliterasi ini telah dilaksanakan dari tahun lalu.
“Kunjungan ini telah kami laksanakan dari tahun lalu. Selain mendampingi siswa agenda guru pendamping tahun ini bertambah dengan menjajaki upaya kerja sama Perpustakaan MAN 1 Konawe Selatan dengan Perpustakaan Internasional Sulawesi Tenggara dalam aspek pengembangan manajemen maupun koleksi bacaan” ungkap Roy.
Berbeda dengan tahun lalu, kunjungan tahun ini disambut langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan dan Pembudayaan dan Kegemaran Membaca Perpustakaan Internasional Sulawesi Tenggara, Irwan Mulyadi untuk melakukan registrasi. Setelah registrasi, siswa diarahkan untuk mengakses e resources untuk mencari koleksi buku bacaan. Rangkaian akhir kegiatan ini sebelum kembali di MAN 1 Konawe Selatan yakni siswa diminta untuk mereview buku yang telah dibaca
Salah satu siswa yang ikut dalam kunjungan, Habsyi mengungkapkan kesan positif terhadap kegiatan ini.
“Perpustakaan Internasional Sulawesi Tenggara sangat nyaman. Koleksi bukunya banyak. Fokus saya tadi membaca buku-buku terkait bullying karena peristiwa ini marak terjadi dalam dunia pendidikan. Hasilnya kami akan share di OSIS sebagai masukan dalam membuat pesan edukatif terkait bullying”ucap Habsyi.
Perpustakaan Internasional Sulawesi Tenggara menyediakan sekitar 15 juta buku yang siap untuk memenuhi literasi masyarakat. Perpustakaan yang terinspirasi dari Harvad College Library ini memiliki bentuk arsitektur yang mirip dengan nampan “hidangan tradisional Pulau Buton”. Selain sebagai pusat literasi, perpustakaan ini juga akan dikembangkan menjadi pusat wisata edukasi Sulawesi Tenggara.
1 komentar
Rama, Friday, 1 Mar 2024
Bisa, maju terdepan..